Sebuah buku tentang Presiden RI kedua, Soeharto diluncurkan hari ini, Rabu 8 Juni 2011. Judulnya, "Pak Harto The Untold Stories".
Berbagai kisah unik, menyentuh, dan tak pernah dipublikasikan sebelumnya tentang sosok penguasa rezim Orde Baru itu dituturkan oleh 133 narasumber, dari dalam dan luar negeri. Tak semua kawan, juga banyak yang lawan.
Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla didaulat untuk memberikan kata pengantar dalam buku setebal 600 halaman itu. Dalam sambutannya JK mengatakan sebagai bapak pembangunan, Pak Harto memulai tugasnya di masa yang sulit.
"Tahap demi tahap sangat rinci beliau memulai dengan tahap pembangunan ekonomi, 5 tahun beliau hanya bicara pertanian saja, tahapan itu yang menjadi dasar bagi tahapan lain," kata JK dalam sambutannya di Museum Purna Bakti Pertiwi TMII Jakarta Timur.
Kalla menuturkan arti penting menghormati pemimpin atas jasa-jasanya. Meski kesan negatif tak bisa dikesampingkan begitu saja, JK yakin neraca kebaikan Suharto lebih banyak dari kekurangannya. "Neraca kebaikannya saya yakin lebih banyak kebaikannya daripada kekurangannya," imbuhnya.
Ditambahkan dia, sosok Suharto yang responsif menjadi teladan bagi siapapun, bahkan apa yang dilakukan sekarang pernah sudah dilakukan Pak Harto 30 tahun lalu seperti percepatan pembangunan, swasembada pangan dan sebagainya.
Berbagai kisah unik, menyentuh, dan tak pernah dipublikasikan sebelumnya tentang sosok penguasa rezim Orde Baru itu dituturkan oleh 133 narasumber, dari dalam dan luar negeri. Tak semua kawan, juga banyak yang lawan.
Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla didaulat untuk memberikan kata pengantar dalam buku setebal 600 halaman itu. Dalam sambutannya JK mengatakan sebagai bapak pembangunan, Pak Harto memulai tugasnya di masa yang sulit.
"Tahap demi tahap sangat rinci beliau memulai dengan tahap pembangunan ekonomi, 5 tahun beliau hanya bicara pertanian saja, tahapan itu yang menjadi dasar bagi tahapan lain," kata JK dalam sambutannya di Museum Purna Bakti Pertiwi TMII Jakarta Timur.
Kalla menuturkan arti penting menghormati pemimpin atas jasa-jasanya. Meski kesan negatif tak bisa dikesampingkan begitu saja, JK yakin neraca kebaikan Suharto lebih banyak dari kekurangannya. "Neraca kebaikannya saya yakin lebih banyak kebaikannya daripada kekurangannya," imbuhnya.
Ditambahkan dia, sosok Suharto yang responsif menjadi teladan bagi siapapun, bahkan apa yang dilakukan sekarang pernah sudah dilakukan Pak Harto 30 tahun lalu seperti percepatan pembangunan, swasembada pangan dan sebagainya.
Satu hal yang tak pernah dilupakan Jusuf Kalla. Sebelum tutup usia Jenderal Besar itu menitipkan satu pesan terakhir kepadanya. "Beliau pesan, jaga negeri ini, jaga persaudaraan negeri ini. Terima kasih," kata JK mengutip pesan Suharto.
Selain Kalla, sejumlah tokoh negeri juga hadir dalam peluncuran buku ini. Ada Ketua MPR Taufiq Kiemas, Akbar Tandjung, Siti Hardiyanti Rukmana, Bambang Trihatmojo, Sutiyoso, Try Sutrisno, Fahmi Idris, Cosmas Batubara, JB Sumarlin, Meutia Farida Hatta, Abdul Latif, serta beberapa tokoh nasional.
Soeharto menjadi Presiden Indonesia selama lebih dari 30 tahun. Begitu banyak kontroversi yang merubungnya. Dari pengambialihan kekuasan tahun 65, kontroversi soal keterlibataannya dalam G30S PKI, soal Kolusi Korupsi dan Nepotisme selama masa pemerintahannya.
Soeharto urung diadili dalam perkara KKN karena dia jatuh sakit. Kejaksaan Agung memilih memendamkan perkara ini sampai Soeharto meninggal dunia.
sumber : VIVAnew
Tidak ada komentar:
Posting Komentar