Senin, 23 Mei 2011

Cita Cinta

Dari awal hubungan sepasang kekasih ini sudah tidak disetujui oleh pihak keluarga sang wanita, hal ini karena latar belakang sang kekasih yang bukan dari keluarga yang mereka inginkan status sosialnya dan pendidikannya. dan sang keluarga selalu mengatakan bahwa apabilang sang wanita tetap berhubungan dengan sang kekasih maka dia akan menderita seumur hidupnya.
Di bawah tekanan keluarga sang wanita, mereka tetap menjalin hubungan dan sering bertemu. Kenyataan bahwa sang wanita sangat mencintai sang kekasih meskipun keluarga sang wanita sangat tidak menyukai sang kekasih tetapi sang  wanita selalu menanyakan kepada sang kekasih ” Seberapa besar cintamu kepadaku?” tetapi sang pria hanya diam seribu bahasa tanpa pernah menjawabnya.
Sang pria bukanlah pria yang pandai berbicara dan hal inilah yang selalu menyebabkan sang wanita sering marah, tetapi seperti biasanya sang pria hanya diam seribu bahasa.
Setelah beberapa tahun kemudian sang pria menyelesaikan sekolahnya dan memutuskan untuk melanjutkan sekolah di luar negeri, Sebelum pergi dia  melamar sang wanita” Aku tidak pandai berbicara tetapi yang aku tahu adalah aku sangat mencintai kamu. Jika kamu mengijinkan aku, aku akan menjagamu sepanjang hidupku seperti keluargamu menjagamu. Aku akan melakukan yang  terbaik untukmu. Maukah kamu menikah denganku?”
Sang wanita setuju untuk menikah dan begitu juga dengan keluarga sang wanita jadi sebelum sang pria berangkat ke luar negeri merekapun bertunangan.
Sang wanita akhirnya bekerja disaat sang pria melanjutkan sekolahnya di luar negeri, Mereka saling mengirimkan surat dan berbicara melalui telephone. Meskipun itu berat tetapi keduanya tidak pernah putus asa dan tetap melanjutkan hubungan jarak jauh.
Suatu hari, ketika sang wanita sedang dalam perjalanan ke tempat kerja dia ditabrak oleh sebuah mobil yang melaju kencang dan ketika sang wanita sadar dia melihat orangtuanya ada di samping tempat tidur. Sang wanita menyadari bahwa dia menderita kecelakaan yang hebat. Melihat ibunya menangis dia berusaha menenangkan ibunya tetapi ternyata tidak ada satu suarapun yang keluar dari mulutnya. Sang wanita kehilangan suaranya!
Dokter mengatakan bahwa itu adalah efek dari kecelakaan yang dialami sang wanita bahwa dia akan kehilangan suaranya selamanya. Orang tuanya berusaha untuk menghiburnya tetapi sang wanita sudah terlanjur terluka. Selama perawatan di rumah sakit yang dia lakukan hanyalah menangis  dan menangis tetapi tidak ada suara apapun yang terdengar, yang ada hanyalah airmata. Setelah dia sembuh semuanya kembali  seperti sedia kala tidak ada yang berubah kecuali bunyi telp yang tidak bisa dia dengarkan lagi. Sang wanita tidak bermaksud memberitahukan kabar buruk tersebut kepada sang pria.
Sang wanita hanya menulis surat kepada sang pria dan mengatakan bahwa dia tidak akan menunggu lebih lama lagi dan memutuskan hubungannnya dengan sang
pria.
Sang wanita juga mengirimkan kembali cincin pertunangan mereka. Sang pria mengirimkan surat dan menanyakannya berkali2 alasannya tetapi tidak pernah  menndapatkan jawaban dari sang wanita.
Kaluarga sang wanita akhirnya memutuskan untuk pindah kota berharap bahwa sang wanita akan melupakan kesedihannya dan bisa kembali bahagia. Di tempat yang baru, sang wanita belajar bahasa isyarat dan memulai hidup baru dan mengatakan kepada dirinya sendiri bahwa dia harus melupakan sang pria.
Suatu hari teman sang wanita datang dan memberitahukan kepadanya bahwa sang pria telah kembali dari luar negeri, Sang wanita meminta kepada temannya untuk tidak memberitahukan apa yang telah terjadi kepada dirinya.
Sejak saat itu sang wanita tidak pernah mendengar berita apapun mengenai sang pria. Setahun berlalu teman sang wanita datang kembali mengunjunginya dengan membawa sebuah  surat undangan dari sang pria. Ketika dia membuka surat undangan tersebut sang wanita terkejut karena melihat namanya sebagai mempelai wanita.
Ketika sang wanita akan menanyakan kepada temannya hal tersebut, dia melihat sang pria yang berdiri di sebelah temannya, Sang pria menggunakan bahasa isyarat dan berbicara kepadanya ” Aku menghabiskan waktuku selama setahun untuk belajar bahasa isyarat. Hanya untuk memberitahukan kepadamu bahwa aku tidak melupakan janjiku kepadamu. Ijinkan aku menjadi suaramu. Aku mencintai kamu” sambil menyelipkan kembali cincin pertunangan mereka ke jari sang perempuan. Akhirnya sang wanita kembali  tersenyum bahagia.

Bersyukurlah apabila kita mempunya pasangan hidup yang sangat mencintai kita apa adanya dan sadarilah bahwa ada orang yang sangat mencintai anda seburuk apapun anda. Janganlah membuang waktu anda hanya untuk mencari yang indah-indah tetapi luangkanlah waktu anda untuk orang yang sangat perduli dengan anda.

sumber : http://framayoga.wordpress.com/2010/02/04/cita-cinta/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar