Sabtu, 14 Mei 2011

Jenis – Jenis Penelitian (METOD)

Secara umum penelitian dapat dibagi menjadi 2 yaitu penelitian dasar (basic research) dan penelitian terapan (applied research)
a.      Penelitian Dasar (Basic Research
penelitian dasar / penelitian murni adalah pencarian terhadap sesuatu karena ada perhatian dan keingintahuan terhadap hasil suatu aktivas. Penelitian dasar dikerjakan tanpa memikirkan ujung praktis / titik terapan. Hasil dari penelitian dasar adalah pengetahuan umum dan pengertian – pengertian tentang alam serta hukum – hukumnya  Pengetahuan umum ini merupakan alat untuk memecahkan masalah praktika, walaupun ia tidak memberikan jawaban yang menyeluruh untuk tiap masalah tersebut. Tugas penelitian terapanlah yang akan menjawab masalah – masalah praktis tersebut.
Penelitian murni tidak dibayang – bayangi oleh pertimbangan penggunaan dari penemuan tersebut untuk masyarakat. Perhatian utama adalah kesinambungan dan integritas dari ilmu dan dilosofi. Penelitian murni bisa diarahakan kemana saja, tanpa memikirkan ada tidaknya hubungan dengan kejadian – kejadian yang diperlukan masyarakat. Proses pemikiran si peneliti bisa membawanya kemana saja, tanpa memikirkan sudut apa dan arah mana yang akan dituju (Hogben, 1938)

Charters (1920) menyatakan bahwa penelitian dasar terdiri dari halnya peimilihan sebuah masalah khas dari sumber mana saja, dan secara hati – hati memecahkan masalah tersebut tanpa memikirkan kehendak sosial,ekonomi maupun masyarakat. Contohnya penelitian tentang gene  tentang nucleus , dsb.

b. Penelitian Terapan
     Penelitian terapan (applied research, practical research)  adalah penyelidikan yang hati – hati, sistematik dan terus – menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan untuk digunakan dengan segera untuk keperluan tertentu. Hasil penelitian tidak perlu sebagai satu penemuan baru, tetapi merupakan aplikasi baru dari penelitian yang sudah ada. Peneliti yang mengerjakan penelitan dasar tidak mengharapkan hasil penelitiannya digunakan secara praktika, peneliti – peneliti terapanlah yang akan memerinci penemuan penelitain dasar untuk keperluan praktis dalam bidang – bidang tertentu. Tiap ilmuan yang mengerjakan penelitian terapan mempunyai keinginan agar dengan segera hasil penelitiannya dapat digunakan masyarakat, baik untuk keperluan ekonomi, politik dan sosial.
   Penelitian terapan memilih masalah yang ada hubungannya dengan keinginan masyarakat serta untuk memperbaiki praktek – praktek yang ada. Penelitian terapan harus dengan segera mengumumkan hasil penelitainnya dalam waktu yang tepat agar penemuannya tidak kadaluwarsa.
    Charters (1925) yang disiter oleh Whiney (1960) memberikan 5 langkah dalam melaksankan penelitian terapan :

1.    Sesuatu yang sedang diperlukan, dipelajari, diukur & diperiksa kelemahannya
2.    Satu dari kelemahan – kelemahan yang diperoleh dipilih untuk penelitian
3.    Biasanya dilakukan pemecahan dalam laboratium
4.    Kemudian dilakukan modifikasi sehingga penyelesaian dapa dilakukan untuk diterapkan
5.    Pemecahannya dipertahankan dan menempatkannya dalam suatu kesatuan sehingga ia menjadi bagain yang permanen dari satu sistem

     Tiap peneliti segera tahu bahwa istilah penelitian “murni” dan “terapan” hanya mendefinisikan area yang hanya berbeda dalam konsep. Dalam praktek, yang satu membayangi yang lain. Di negara – negara berkembang, penelitian terapan lebih banyak dikerjakan dibandingkan penelitian murni. Contohnya penelitian tentang pengaruh pemupukan daun terhadap tanaman jagung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar