Kepala Dinas Kominfo(Komunikasi dan Informatika) Kaltim, Jauhar Efendi  membenarkan, nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila sudah  mulai luntur di sebagian masyarakat Indonesia. Salah satu penyebabnya  adalah kemajuan teknologi informasi (TI) yang sudah merasuk ke semua  strata kehidupan masyarakat, termasuk di dalam rumah tangga sendiri.
“Sekarang ini zaman sudah berubah. Satu  era kemajuan teknologi informasi yang tidak mungkin bisa dibendung.  Bahkan, ada kecenderungan manusia sekarang kalau tak upload internet  sehari saja sudah kelimpungan, termasuk anak-anak di rumah kita  sendiri,” ucap Jauhar ketika menjawab peserta pada acara forum tatap  muka tentang pemahaman nilai-nilai Pancasila di Hotel Harmonis, Jalan  Diponegoro, Kelurahan Sebengkok, Tarakan, Jumat (10/12).
Kegiatan tatap muka yang diisi dialog  ini digelar atas kerjasama Kementerian Kominfo — Diskominfo Kaltim dan  Pemkot Tarakan. Agenda yang mengangkat tema ‘Dengan Semangat Pancasila  Kita Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa’ ini berlangsung hangat  dan menarik. Banyak pertanyaan mencuat seusai Jauhar dan Kepala  Kesbangpol Tarakan, Agus Sutanto memaparkan materinya di hadapan para  peserta.
Sedikitnya ada enam penanya yang  mengacungkan tangan. Antara lain Jamaluddin (PNS di lingkungan Setkot  Tarakan), Megawati (GOW Tarakan), Ikhsan (reporter radio swasta), Ferri  (masyarakat Pemuda Juwata), Abdul Majid (tokoh masyarakat), dan  mahasiswa. Rata-rata mereka menyebut, pemahaman nilai-nilai Pancasila  sebagai ‘way of life’ (falsafah hidup) bangsa ini sudah luntur di era  sekarang. Bahkan ada oknum anggota DPR saja, misalnya, yang tidak hafal  dengan butir-butir Pancasila.
“Bagaimana langkah yang harus kita  lakukan untuk meningkatkan semangat berbangsa dan bernegara ini,” tanya  Jamaluddin. “Dulu, kebersamaan selalu ada. Tapi, sekarang rasa sosial  dan sifat gotong royong yang dimiliki anak bangsa ini kurang,” timpal  Megawati . Lantas Ikhsan menyebut nilai-nilai Pancasila di era orde baru  sangat kuat dan mengakar, tapi di era reformasi ini sudah luntur. “Apa  upaya yang harus kita lakukan untuk menumbuhkan kembali nilai-nilai  Pancasila itu,” tanyanya.
Menurut Jauhar, memang benar nilai-nilai  Pancasila sudah mulai memudar di sebagian masyarakat. Ini seiring  kemajuan zaman. Era TI yang berkembang pesat dan sudah merasuk ke semua  sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk di rumah tangga  sendiri. Contoh misalnya anak kecil seusia TK saja sudah ada yang melek  TI melalui internet, main game di HP, facebook, twitter, dan lainnya.  Apalagi mereka yang sudah sekolah SD, SMP, SMA dan mahasiswa.
“Kemajuan TI ini tak mungkin bisa  dicegah, kecuali menuntut peran para orangtua sendiri yang harus  mengawasi dan mengarahkan anak-anaknya. Para orangtua juga harus bisa  memahami kemauan anak-anaknya sambil terus mencoba menanamkan  nilai-nilai ajaran Pancasila yang memang sungguh luhur dan sangat mulia  itu,” ucap Jauhar.
Bagaimana caranya? Upaya yang harus  dilakukan, urai Jauhar, para orangtua juga tak hanya perlu belajar  ‘melek’ TI, melainkan harus sering memonitor perkembangan anak-anaknya  seperti misalnya saat di meja makan. Bahkan, orangtua juga harus bisa  menyesuaikan dengan bahasa anak-anaknya agar tidak terjadi kesenjangan  komunikasi. Karena itu, upaya menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila  di era sekarang harus dimulai dari lingkungan terkecil seperti di  lingkungan keluarga sendiri.
Terkait perkembangan TI di Kaltim  sendiri, Jauhar mengakui sangat luar biasa. Penggunaan jaringan telepon  selular saja, misalnya, Kaltim termasuk nomor dua di Indonesia setelah  DKI Jakarta. Menurut Jauhar, saat ini Kaltim memiliki lebih dari 1.200  menara BTS yang tersebar di 14 kabupaten dan kota. Sedang Diskominfo  juga terus berupaya meningkatkan pengembangan jaringan TI sebagai upaya  mewujudkan masyarakat Kaltim yang ‘melek’ informasi pada 2011 mendatang.
sumber : http://www.jauharefendi.web.id/tag/nilai-nilai-pancasila-dengan-perkembangan-zaman-ini 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar