Senin, 27 Juni 2011

Perkembangan TI Tidak Dapat di Bendung

Kepala Dinas Kominfo(Komunikasi dan Informatika) Kaltim, Jauhar Efendi membenarkan, nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila sudah mulai luntur di sebagian masyarakat Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah kemajuan teknologi informasi (TI) yang sudah merasuk ke semua strata kehidupan masyarakat, termasuk di dalam rumah tangga sendiri.

“Sekarang ini zaman sudah berubah. Satu era kemajuan teknologi informasi yang tidak mungkin bisa dibendung. Bahkan, ada kecenderungan manusia sekarang kalau tak upload internet sehari saja sudah kelimpungan, termasuk anak-anak di rumah kita sendiri,” ucap Jauhar ketika menjawab peserta pada acara forum tatap muka tentang pemahaman nilai-nilai Pancasila di Hotel Harmonis, Jalan Diponegoro, Kelurahan Sebengkok, Tarakan, Jumat (10/12).

Kegiatan tatap muka yang diisi dialog ini digelar atas kerjasama Kementerian Kominfo — Diskominfo Kaltim dan Pemkot Tarakan. Agenda yang mengangkat tema ‘Dengan Semangat Pancasila Kita Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa’ ini berlangsung hangat dan menarik. Banyak pertanyaan mencuat seusai Jauhar dan Kepala Kesbangpol Tarakan, Agus Sutanto memaparkan materinya di hadapan para peserta.

Sedikitnya ada enam penanya yang mengacungkan tangan. Antara lain Jamaluddin (PNS di lingkungan Setkot Tarakan), Megawati (GOW Tarakan), Ikhsan (reporter radio swasta), Ferri (masyarakat Pemuda Juwata), Abdul Majid (tokoh masyarakat), dan mahasiswa. Rata-rata mereka menyebut, pemahaman nilai-nilai Pancasila sebagai ‘way of life’ (falsafah hidup) bangsa ini sudah luntur di era sekarang. Bahkan ada oknum anggota DPR saja, misalnya, yang tidak hafal dengan butir-butir Pancasila.

“Bagaimana langkah yang harus kita lakukan untuk meningkatkan semangat berbangsa dan bernegara ini,” tanya Jamaluddin. “Dulu, kebersamaan selalu ada. Tapi, sekarang rasa sosial dan sifat gotong royong yang dimiliki anak bangsa ini kurang,” timpal Megawati . Lantas Ikhsan menyebut nilai-nilai Pancasila di era orde baru sangat kuat dan mengakar, tapi di era reformasi ini sudah luntur. “Apa upaya yang harus kita lakukan untuk menumbuhkan kembali nilai-nilai Pancasila itu,” tanyanya.

Menurut Jauhar, memang benar nilai-nilai Pancasila sudah mulai memudar di sebagian masyarakat. Ini seiring kemajuan zaman. Era TI yang berkembang pesat dan sudah merasuk ke semua sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk di rumah tangga sendiri. Contoh misalnya anak kecil seusia TK saja sudah ada yang melek TI melalui internet, main game di HP, facebook, twitter, dan lainnya. Apalagi mereka yang sudah sekolah SD, SMP, SMA dan mahasiswa.

“Kemajuan TI ini tak mungkin bisa dicegah, kecuali menuntut peran para orangtua sendiri yang harus mengawasi dan mengarahkan anak-anaknya. Para orangtua juga harus bisa memahami kemauan anak-anaknya sambil terus mencoba menanamkan nilai-nilai ajaran Pancasila yang memang sungguh luhur dan sangat mulia itu,” ucap Jauhar.

Bagaimana caranya? Upaya yang harus dilakukan, urai Jauhar, para orangtua juga tak hanya perlu belajar ‘melek’ TI, melainkan harus sering memonitor perkembangan anak-anaknya seperti misalnya saat di meja makan. Bahkan, orangtua juga harus bisa menyesuaikan dengan bahasa anak-anaknya agar tidak terjadi kesenjangan komunikasi. Karena itu, upaya menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila di era sekarang harus dimulai dari lingkungan terkecil seperti di lingkungan keluarga sendiri.

Terkait perkembangan TI di Kaltim sendiri, Jauhar mengakui sangat luar biasa. Penggunaan jaringan telepon selular saja, misalnya, Kaltim termasuk nomor dua di Indonesia setelah DKI Jakarta. Menurut Jauhar, saat ini Kaltim memiliki lebih dari 1.200 menara BTS yang tersebar di 14 kabupaten dan kota. Sedang Diskominfo juga terus berupaya meningkatkan pengembangan jaringan TI sebagai upaya mewujudkan masyarakat Kaltim yang ‘melek’ informasi pada 2011 mendatang.

sumber : http://www.jauharefendi.web.id/tag/nilai-nilai-pancasila-dengan-perkembangan-zaman-ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar